Home Berita Artikel Utama Heboh! Bazar Ramadan Ala Mom BBI
Artikel UtamaBeritaUncategorized

Heboh! Bazar Ramadan Ala Mom BBI

Share
Share

‘Saling Berlomba Dalam Kebaikan’

Padusinews–Berbagai cara dilakukan oleh warga muslimah Kota padang untuk meningkatkan amal ibadah di Bulan Ramadan. Selain ibadah rutin, seperti taraweh dan berbagi takjil ada juga yang menggelar bazar murahmeriah serta berbagi baju gratis untuk menyambut lebaran seperti yang digelar oleh komunitas Moms BBI di Padang, Minggu (16/3/2025).

Komunitas Moms ini adalah kumpulan ibu-ibu yang tinggal di Komplek Perumahan Bukit Belimbing Indah (BBI) Kuranji Padang. Mereka terdiri dari ibu pekerja dan sekaligus ibu rumahtangga yang tergolong sangat aktif melakukan pertemuan dan kegiatan amal. Kelompok ini sudah berdiri semenjak tahun 2010 dan tahun ini menginjak usia ke 15.

“Hidup ini sementara, amal-lah yang akan memperpanjangnya,” ujar Alexyusandria Moenir, ketua perkumpulan Moms BBI ini pada saat pembukaan bazar. Semangat menebar amal kebaikan itulah kemudian yang terus ditularkan dan hidup di hati para ibu-ibu ini, sehingga kelompok Moms– yang umumnya berasal dari berbagai daerah dan etnis inipun– bertahan dan terus aktif sampai hari ini.

Berawal dari keinginan untuk menjalin silaturrahmi lebih erat antara warga komplek BBI dengan penduduk ‘pribumi’ Kuranji, maka muncullah ide untuk menggelar bazar.

“Kita tidak mau dianggap ekslusif. Lewat kegiatan inilah salah satu cara menjembataninya,” ujar Tanti Fauliza yang diamanahi sebagai ketua panitia bazar.

Tadinya, menurut Tanti, mereka berpikir tentu repot menggelar bazar di bulan puasa dengan aktivitas ibu-ibu yang juga sangat tinggi. Tetapi setelah dibicarakan bersama dalam pertemuan arisan akhirnya ide yang tadinya masih liar bisa dieksekusi.

” Ini sungguh kerja kolaboratif yang menyenangkan. Kami berharap ke depan, kegiatan seperti ini bisa terus dilanjutkan. Karena ternyata banyak warga yang butuh dan kitapun insyaallah dimampukan oleh Allah untuk itu,” ujarnya lebih lanjut.

Bazar dalam kehidupan umat Islam sesungguhnya memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Sebuah budaya ekonomi yang berasal dari Timur Tengah dan Asia Tengah yang kemudian juga menjadi tradisi yang dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW dan keluarganya. Kata “bazar” sendiri berasal dari bahasa Persia, yang berarti “tempat perdagangan”.

Jauh sebelum masehi bahkan bazar telah digelar orang. Bazar pertama kali muncul di Persia (sekarang Iran) pada abad ke-6 SM. Pada saat itu, bazar adalah tempat perdagangan yang sederhana, di mana pedagang menjual barang-barang dasar seperti makanan dan pakaian. Bazar kemudian berkembang pesat di Asia Tengah dan Timur Tengah selama abad ke-13 M. Pada saat itu, bazar menjadi pusat perdagangan yang penting, di mana pedagang menjual barang-barang mewah seperti sutra, rempah-rempah, dan kerajinan. Dan Islam mulai menguasai jalur perdagangan ini. Bazar baru mulai berkembang di Eropa dan Amerika pada abad ke-19 M. Pada saat itu, bazar menjadi tempat hiburan dan rekreasi, di mana orang dapat menikmati makanan, minuman, dan hiburan dan bagian dari tradisi kolonial, dimana pedagang pertarung untuk mendapat untung besar.

Menariknya, bazar yang digelar oleh MOms BBI ini justru bukan semata untuk kepentingan mendapatkan keuntungan finansial yang akan mereka nikmati secara pribadi, namun sepenuhnya berupa kegiatan amal. Stand bazar yang mulai di buka semenjak pukul 9.00 WIB itu terdiri dari kumpulan Barang Bekas Berkualitas (Barbeku), Sembako Murah dan juga takjil.

“Khusus takjil, kita bagikan gratis pada sore hari menjelang berbuka,” jelas Fenny, ketua panitia Takjil.

Takjil tersebut sebagian dimasak oleh para ibu-ibu dan sebagailainnya sumbangan dari donatur. demikian juga dengan Barbeku dan sembako.

“Para ibu-ibu ini bekerja marathon dari pagi sampai malam untuk menyiapkan segala kebutuhan bazar. Tidak hanya moms yang sibuk, bapak-bapak juga terlibat, khususnya untuk melakukan kerja yang agak berat, seperti pemasangan tenda,” jelas Meiliza selaku bendahara kegiatan.

“Semua uang yang diperoleh dari kegiatan ini akan kami kembalikan kemasyarakat dengan dalam bentuk bantuan sosial. Modal untuk kegiatan ini sepenuhnya juga didapat dari ‘badoncek’ antar sesama warga,” jelasnya lebih lanjut.

Seluruh rangkaian kegiatan bazar yang digelar di jalur dua komplek tersebut akhirnya ditutup dengan buka bersama segenap panitia tanpa menggunakan sedikitpun dana hasil bazar.

“Kita konsisten dengan niat awal untuk berbagi dengan warga yang membutuhkan. Jadi untuk berbuka, kita pakai dana masing-masing. Bahkan untuk barang-barang yang dijual kita juga buat aturan bahwa tak ada seorangpun dari warga BBI dan panitia yang boleh ikut membeli,” jelas Tanti dan diamini oleh panitia lainnya.

Mereka berharap, untuk tahun depan, kegiatan seperti ini bisa kembali dilakukan dengan jumlah donasi yang lebih besar dan melibatkan juga pemerintah kota.

“Kali perdana ini benar-benar murni swadaya kita saja, berikutnya kita akan usahakan lebih banyak pihak yang terlibat, terutama pemerintah kota dan kaum muslimin serta muslimat dari semua kalangan,” harap mereka. * (kbt)

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles
Artikel UtamaBerita

Hoax Semakin Tak Terbendung

Permampu: Perempuan Tak Boleh Diam Padusinews– Kawan-kawan Perempuan yang tergabung dalam Konsorsium...

Sekolah Ibu Bangsa
Artikel UtamaBeritaUncategorized

Ratusan Kader Perempuan NasDem Ikut Sekolah Politik Ibu Bangsa

Padusinews— Perempuan anggota parlemen lokal berperan penting dalam memperjuangkan aspirasi rakyat dan...

Berita

KONSORSIUM PERMAMPU MEMPERINGATI HARI PEREMPUAN SEDUNIA

“PERCEPATAN AKSI PEREMPUAN AKAR RUMPUT MENUJU KESETARAAN GENDER INKLUSIF” Padusinews– Peringatan Hari...