
Padusinews— Perempuan anggota parlemen lokal berperan penting dalam memperjuangkan aspirasi rakyat dan kebijakan yang adil gender. Namun, dominasi budaya patriarki kerap menjadi tantangan dalam membangun kepercayaan diri, ketegasan, dan daya tawar mereka. Untuk itu NasDem hadir sebagai rumah aman politisi perempuan, melalui Akademi Perempuan NasDem, memperkenalkan sekolah politik dengan pendekatan Feminis Pancasila. Pendekatan ini menawarkan konsep Ibu Bangsa—kepribadian yang berlandaskan nilai kebangsaan, keadilan, musyawarah, dan gotong royong. Demikian disampaikan Amelia Anggraini, Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem / Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPP Partai NasDem pada saat pembukaan kegiatan Akademi Perempuan NasDem, Jumat 30/5/2025 secara daring.
“Pengembangan diri berdasarkan konsep ibu bangsa ini bertujuan untuk mendorong lahirnya pemimpin perempuan yang berintegritas, komunikatif, dan berwibawa tanpa meninggalkan jati diri Indonesia.
Untuk itu, Akademi Perempuan NasDem menggelar Kelas Kelima Feminisme Pancasila bertema Pengembangan Kepribadian Ibu Bangsa guna memperkuat kapasitas perempuan dalam mengisi peran kepemimpinan dan membawa perubahan positif bagi Indonesia,” jelas Amelia Angraini yang akrab dikalangan kader partai dengan sapaan Kakak Amel.
Sekolah politik yang digelar dalam rangkaian pendidikan kader perempuan Partai NasDem ini diikuti oleh ratusan kader partai dari seluruh Indonesia. Pertemuan akbar perempuan partai NasDem pada hari Jumat tersebut merupakan pertemuan ke V dari rangkaian pengkaderan yang akan digelar sampai akhir tahun ini. Hadir sebagai pemateri pada kegiatan tersebut Okky Asokawaty (Ketua Bidang Kesehatan DPP Partai NasDem) serta Ratih Ibrahim (Psikolog Klinis/CEO & Founder Personal Growth ). Kelas ini juga menghadirkan para penanggap yang diundang khusus, yaitu Dra.Diennaryati Tjokosuprihartono (Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem / Dubes RI Untuk Ekuador 2016 – 2020) serta Dr.dr.Cashtry Meher, M.Kes,Sp.KK (Ketua Umum Profesi Kesehatan (PROKES) NasDem).
Okky Asokawaty pada kesempatan tersebut membawakan materi tentang Cara Membangun Kepribadian yang Kuat dan Komunikasi Politik yang Efektif. sedangkan Ratih Ibrahim membedah tentang Bagaimana Membangun Kepribadian Ibu Bangsa.
Sebagai mantan model terkemuka Indonesia, Okky pada kesempatan tersebut banyak mengupas tentang pengaruh penampilan dan kenyamanan berpakaian terhadap kelancaran dalam melakukan komunikasi politik. Menurutnya, tampilan luar itu penting dan memberi dampak kepada lawan bicara ketika harus menyampaikan pesan-pesan politik. Karena itu dia menghimbau agar politisi perempuan menyadari hal tersebut dan bisa memantaskan diri sebagai seorang politisi handal. Okky juga membahas mulai dari persoalan out fit, make up, personal branding sampai infuse soul dan transfer feeling.
Ibu Bangsa/Authentic Leadership
Dalam paparannya tentang Kepribadian Ibu Bangsa, Ratih Ibrahim menyebutkan bahwa kepribadian seorang ibu bangsa itu sangat lekat dengan kualitas kejujuran, keberanian, ketulusan dan integritas. “Gaya kepemimpinan ibu bangsa ini disebut juga sebagai kepemimpinan yang otentik, dimana salah satu gaya kepemimpinan yang dicirikan oleh pemimpin yang bertindak dengan jujur, tulus, transparan, serta menjunjung tinggi prinsip moral dan integritas,” ujarnya.
Lebih jauh dikatakannya bahwa Menjadi Ibu Bangsa dimulai dengan mengenal diri sendiri (nilai, emosi, dan motivasi pribadi), serta memahami dampak perbuatan kita terhadap orang lain. Selanjutnya seorang ibu bangsa juga dituntut untuk berpegang teguh pada nilai kebangsaan, keadilan, musyawarah dan gotong royong. ” Seorang pemimpin otentik yang teguh nilai itu haruslah konsisten antara ucapan dan tindakan.
Menyampaikan segala informasi dengan jujur dan transparan. Bertanggung jawab terhadap semua
keputusan yang diambil,” tambahnya.
Dan yang paling utama menurut Ratih, sebagai Ibu Bangsa dan Pemimpin Otentik, seorang perempuan harus memastikan bahwa perawatan kesehatan mental sangat penting.
(Penulis: Ka’bati)
Leave a comment